Pasar Papringan yang Dirindukan



Mengubah sebuah pemandangan suram menjadi pemandangan unik dan sangat bermanfaat, yang tadinya banyak sampah dan jarang terjamah manusia bahkan selalu identik dengan hal mistik, inilah Pasar Papringan sebuah pasar yang berada di tengah-tengah kebun bambu yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa menjadi sebuah pusat perbelanjaan yang khas nuansa tradisional dengan jajanan-jajanan lawas yang identik dengan hasil bumi masyarakat, seperti mengingatkan kita dimasa-masa lampau dalam film kolosal tapi terkesan lebih modern.

gerbang masuk pasar papringan

Pasar Papringan pertama kali saya ketuhui lewat acara berita di salah satu TV swasta, dimana bapak Ganjar Pranowo (gubernur Jawa Tengah) sedang meresmikan Pasar Papringan ini, saya lihat pasar ini Unik dan beda dengan pasar-pasar yang sudah ada. Paling mengagetkan adalah Pasar ini terletak di Kabupaten Temanggung, Kabupaten dimana saya dilahirkan, mulai saat itulah saya sangat penasaran dengan tempat ini. Mulailah saya mencari informasi terkait tempat ini dari tanya teman-teman saya yang dekat dengan wilayah pasar ini dan juga browsing. Beberapa kesempatan pasar ini di helat saya belum juga kesampaian untuk mengunjunginya, padahal sudah pingin banget, maklum saya sekarang tidak sedang berdomisili di Temanggung jadi harus cari waktu yang bener-benar Pas dan rencana yang tepat untuk kesini.
Benar saja saya sudah melingkari kapan Pasar Papringan ini di helat yaitu tangal 7 Agustus 2016 ya sudah hampir sebulan kemarin, oh ya Pasar ini di helat hanya 35 hari sekali atau orang jawa menyebutnya “selapan dino sepisan” tepatnya di Hari Minggu Wage jadi harus menrencanakan kalau ingin kesini biar tepat. Saya datang ke Pasar ini bersama teman saya yaitu Nasirullah Sitam, sebenarnya kemarin ada 2 temen saya lagi yang ikut pulang ke Temanggung tapi Cuma mampir ke Posong dan Air Terjun Surodipo saja, hanya si Sitam yang masih tinggal bersama saya dan berkunjung ke Pasar Papringan ini.

gerbang masuk ke desa kelingan dari jalan Temanggung-Kandangan

Minggu pagi sekitar jam 07.00 saya berangakat dari rumah saya yang berada di desa Blimbing, Morobongo kalau yang belum tahu, itu desa sebelah timur Pasar Hewan Ngadirejo, berbekal pengetahuan nama Desa tempat Pasar Papringan yaitu Desa Kelingan, Kelurahan Caruban, kecamatan Kandangan saya berangakat menelusuri jalan Jumo – Kandangan dan setelah sampai kandangan dan Polres kandangan saya mulai memperlambat laju motor saya, sambil tengok-tengok jalan menuju ke arah Desa kelingan, tepat di depan SMA Islam kandangan ada sebuah tanda atau Tulisan dengan ayaman bambu “Pasar Papringan” langsung saja saya ikuti jalan itu dan sepanjang jalan setelah masuk jalan kampung sudah banyak petunjuk arah untuk menju ke Pasar Papringan ini.
Setelah sampai, saya lumayan kaget ternyata sudah ramai banget, parkiranpun hampir penuh, akses jalan masuk hampir penuh untuk parkir motor. Setelah memarkir motor saya berjalan menuju Pasar Papringan yang sudah kelihatan ramai sekali, oh ya untuk bisa membeli sesuatu di pasar ini kita tidak bisa menggunakan uang biasa kita harus menggunakan uang yang khas dari sini yaitu uang yang terbuat dari kayu dan sudah ada nominalnya yang bukan lagi rupiah tapi “pring” semisal 1 Pring, 2 Pring, 5 Pring dan seterusnya nilainya 1 Pring itu seribu rupiah. Makanya sebelum masuk ketempat ini kita harus menukarkan uang kita terlebih dahulu ke pecahan Pring. Saya menukarkan uang 20 ribu menjadi 5 pring 3 buah dan 1 pring 5 buah.

tempat penukaran Uang Pring
bentuk uang "pring"
penjual Batik di Pasar Papringan

Pertama masuk saya langsung di suguhi seorang pedagang Batik khas temanggung dengan corak khasnya yaitu batik Tembakau hasil dari masyarakat asli kelingan. Oh ya pas waktu lihat-lihat batik ini saya disamperin mbak-mbak, cieeee.... mbak-mbak MC ternyata karena di pintu gerbang masuk Pasar ini ada hiburan live music gitu, oh ya mbak-mbak itu sedang mencari seseorang yang jomlo.. he he bukan ya, tp sedang mencari seserang yang bisa untuk ditanya-tanya, waduh deg deg gan ini saya, mau ditanya dah punya cewek blm kan repot ini jawabnya, tapi untung saja tanyanya adalah “apa sih Pasar Papringan itu?” woh kalau ini saya bisa jawab “Pasar Papringan yaitu Pasar yang diadakan setiap selapan dino sepisan dan menjual berbagai macam hasil bimi dan olahan penduduk khas dari desa kelingan” dan jawaban saya tepat sekali kata mbak ya, walau pun saya baru sekali ini kesini dan itu aja belum masuk sampai dalam, lumayan saya dapet kenag-kenangan dari mbak MC berupa gantungan kunci yang terbuat dari bambu dan bertuliskan Pasar Papringan, tak lupa saya berfoto sama mbak-mbak manis ini, oh ya untung saya ada teman Mas Sitam yang bisa memfotokan.

foto bersama MC di pasar Papringan dan mendapat kenang-kenangan gantungan kunci
sepedagi, sepeda dari bambu

bentuk kerajian radio dari kayu, unik dan eksotis

Berlanjut menuju kedalam lagi disitu melihat ada sebuah sepeda dan saya baru ngeh kalau ini adalah sepedagi atau sepeda yang terbuat dari bambu, baru kali ini saya melihat, padahal dah terkenal kemana-mana, sepeda ini harganya juga woow sekitaran puluhan juta, langsug saja saya beli.. ha ha Cuma lihat dan foto aja ternyata mampu saya, uangnya masih di tabung buat mas kawin mbak MC tadi, ha ha ha..
Lebih kedalam lagi ternyata banyak penjual jajanan tradisional seperti Bubur, Megono Temanggung, Cenil, Gethuk, Tiwul, ada juga hasil tangan masyarakat seperti gerabah, keranjang mbako dan batik seperti yang saya sebutkan tadi., karena saya agak lapar belum sarapan saya membeli Bubur putih dengan kuah opor dan gorengan harganya hanya 5 pring saja, lumayan enak dan bisa untuk mengisi perut di pagi hari. Lanjut ke penjual lainnya saya membeli cenil, ini adalah makanan kesukaan saya enak rasanya, kenyal dan manis. Ada juga Kopi khas Temangung yang terkenal dijajakan disini tapi sayang antrinya panjang dan lama pastinya sehingga saya tidak jadi beli malah belinya susu jahe biar sehat dan kuat.
salah satu penjual di Pasar Papringan menjajakan Bubur Kampung


salah satu pedagang yang menjajakan jadah pasar atau berbagai makanan khas pasar dulu

cenil dan tiwul dan uang 1 pring 

Unik memang pasar ini kalian yang ada di sekitar temanggung cobalah ke pasar ini kalaupun gak punya uang buat jajan, hanya cuci mata aja boleh loh.. karena disini selain penjual-penjual dan mbak MC tadi yang kece ada penampilan Jathilan atau Jaran Kepang dari anak-anak desa setempat, asyik kan oh ya pengunjung pasar ini juga beragam mulai dari anak-anak, anak muda hitz yang cari foto aja (kaya saya), bapak-bapak, ibu-ibu dan ada juga bule yang nyasar sampai sini, keren kan ... untuk pasar papringan berikutnya akan di helat di hari Minggu depan yaitu Minggu Wage tanggal 11 September 2016 mulai pukul 06.00-12.00 WIB  yaitu Pasar papringan yang ke 7. Pasar paringan ini bikin rindu kan karena lama juga menunggu agar ketemu lagi dengan pasar ini tapi, juga bisa mengobati rindu dengan jajanan-janan tradisionalnya. Ayuk kesana lagi....

kesenian Jathilan atau Jaran kepang dari anak-anak desa setempat untuk menghibur para pengunjung di Pasar Papringan
Peta Menuju Pasar Papringan



Post a Comment

3 Comments

  1. Unik banget pasarnya... Diadakannya cma sekali dlm 35 hari, kaya pasar kaget gitu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,unik, biar gak cepet bosen juga tp malah ngangenin gt,yg dijual banyak jajan tradisional dan kerajinan tangan

      Delete
    2. Iya,unik, biar gak cepet bosen juga tp malah ngangenin gt,yg dijual banyak jajan tradisional dan kerajinan tangan

      Delete